Jumat, Desember 12

05 oh 05...

Aku memang salah...
Aku memang hina...
Maafkanlah untuk semua...
Apa yang terjadi...
Tak mungkin kembali...
...
karena kau memang tak pantas
Ku sakiti lagi dan lagi...
teriris lagi... tercabik lagi..
(Andra & The Backbone - Lagi & lagi)
Klo inget masa SMA, ketika masih hobby ngirim2 lagu via radio. Rasanya aku ingin sekali mengirimkan lagu ini kepada seseorang pahlawan tanpa tanda jasa yang hatinya sudah terluka hari ini... (Jumat, 12 Des 2008)

Sayang,,, lagi-lagi Lecture dengan bagian PXXP ini harus berakhir secara tragis. Padahal materinya bagus. Aku sangat menikmati kuliah BXX dalam 2X pertemuan terakhir ini. Teori bagaimana cara merubah prilaku masyarakat. Sekilas terlihat membosankan memang, dan mungkin ada sekelompok orang yang merasa teori ini 'useless'. Dan mari kita berdoa semoga orang-orang ini menyadarinya pentingnya sebelum terlambat.

Aku sangat senang mengobservasi orang lain, not physically I mean, menyenangkan memperhatikan cara seseorang bersikap terhadap suatu masalah, menyenangkan mendengarkan pendapat org yang berbeda-beda tentang suatu hal, padahal mereka semua mengalami peristiwa yang sama. Ada yang berfikir positif, ada yang negatif, ada yang merasa bersalah, dan ada pula yang merasa tersinggung... Seperti yang aku dengar hari ini :
1. "Parah banget, masa kita diperlakukan masih seperti anak SMA, di atur ini itu. Kita ini udah mahasiswa" -Lihat lagi deh, apakah kita sudah cukup dewasa untuk menyandang gelar "maha", apakah ngobrol di kelas menunjukkan klo qta lebih dawasa dari murid SD-
2. "Dosennya jangan langsung menjudge angkatan gitu dong. Masa bahan kuliahnya langsung di delete. Mahasiswa lain yang memperhatikan kan ngga salah apa-apa. Masa mereka harus menanggung akibatnya juga" -Memikirkan diri sendiri, egois, FK banget. Sikap yang banyak ku jumpai pada keponakanku yang berumur 5 th-
3. "Menurut gw, ngga ada salahnya kok klo qta baca bahan yang lain waktu lagi kuliah. Toh setidaknya kita tidak mengganggu orang lain. Ini lebih baik kan dari pada ribut di dalam kelas. Siapa suruh presentasi slidenya tidak menarik & membosankan?" -Lagi-lagi sikap yang menunjukkan kepribadian yang tidak matang, denial, rejection, menyalahkan orang lain atas kekurangan diri sendiri. Dewasakah?-
4. "Aduh ngga enak ni gw. Emang qta yang salah sih. Apa qta minta maaf aj yah?"-Ucapan ini datang dari mulut seseorang yang aku kagumi. Dewasakah ia? Maybe. Tapi ternyata ia sama pengecutnya dengan diriku. Rata-rata, anak FK mungkin punya gengsi yang terlalu tinggi untuk mengakui kekurangannya.-

Untuk kesekian kalinya angkatanku bikin masalah dengan bagian PXXP ini. Awalanya aku berpendapat sama dengan yang lain. Ada sesuatu yang salah dengan dosen bagian ini yang dulu mengajar. Akan tetapi sekarang, masalah yang sama terjadi pada dua orang dosen yang berbeda. Mungkin sudah saatnya kita mulai mengevaluasi diri.
Lama kutunggu,,, aku melihat ke sekeliling,,, melirik ke beberapa orang... Ada harapan bahwa salah satu mereka mau mengesampingkan egonya, berbesar hati, berjiwa besar mengakui kesalahan dan meminta maaf. Tak ada seorang pun. Akupun begitu, menyebalkan rasanya mengetahui bahwa ternyata aku pun begitu arogan, sama seperti yang lain. Sebegitu beratkah kata "maaf" itu? lebih berat dari Buku Internal Medicine yang aku bawa di dalam tas pada hari itu sampai-sampai aku tak sanggup berdiri di buatnya.
Lagi-lagi, ketua angkatan yang menjadi tumbal. Ia pun berdiri, semoga ia melakukannya karena "keharusan moral" bukan karena "kewajiban" jabatan yang disandangnya. Ia berusaha semampunya, tapi mungkin hati sudah terlanjur terluka...
Aku termenung sesaat sebelum menunggu lab pada hari itu. Menyesal? Mungkin. Menyesal karena aku tak punya kesempatan untuk mengucapkan kata itu. Hanya 4 huruf, tak sesulit saat aku harus mengeja choledocolithiasis untuk pertama kalinya. Tak kusangka ternyata kata itu sangat sulit untuk di eja.
Tiba-tiba aku jadi teringat mama yang juga seorang dosen. Aku teringat dengan masa-masa kecilku. Dulu aku sering terbangun di tengah malam dan mendapati mama masih betah duduk di depan komputernya. Aku tak tahu sudah berapa lama mama duduk di sana. Mungkin ia sudah di sana setelah selesai menemani kami mengerjakan PR untuk besok dan mengantarkan kami tidur ke tempat tidur. Mama selalu menyiapkan bahan slide kuliah untuk besok, ia rela tidur larut malam agar bisa mempersembahkan yang terbaik bagi mahasiswanya. Ku tunggu, mama tak kunjung selesai, dan akhirnya akupun dilanda rasa kantuk dan tertidur di atas sofa.
Beranjak dewasa, aku mulai mengenal komputer. Aku menawarkan diri untuk membantu mama mengetik. Baru beberapa slide, aku sudah menguap beberapa kali. Dan kembali, aku tertidur di sofa yang sama.
Semakin dewasa, aku semakin mahir menggunakan komputer, Excel, Power Point, Publisher, Movie maker. Kembali aku menawarkan diri untuk merancang worksheet pengolahan nilai mahasiswa. Semoga kali ini aku bisa meringankan perkerjaan mama malam ini. Lagi-lagi, aku tertidur di sofa yang sama, seperti malam-malam sebelumnya, tertidur sambil menunggu mama mengolah nilai mahasiswa.
Sekarang aku telah menjadi mahasiswa. Menjadi salah satu bagian dari makhluk yang selama ini telah menyusahkan dan merampas tidur malam mamaku. Apa yang bisa aku lakukan sekarang untuk mama? Mungkin tidak untuk ibuku. Aku rasa aku bisa melakukan sesuatu untuk ibu lain yang malamnya sudah terampas juga demi diriku. Aku janji akan memperhatikan kuliah mulai besok. Betapapun membosankannya itu. Setidaknya beliau telah menyiapkannya dengan susah payah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Designed by Lena